Begitu besar perhatian Allah terhadap ilmu pengetahuan sampai kata ilmu di dalam Al Quran terulang kurang lebih 854 kali, dan telah bertebaran di dalam kitab-kitab hadits tentang pentingnya ilmu pengetahuan tentunya ilmu manfaat, pujian Allah bagi orang yang berpengetahuan juga begitu tinggi, bahkan rangkaian ayat-ayat yang turun pertama kali juga memuji orang orang yang berilmu pengetahuan
Seberapa tinggi dan ilmu seseorang, tidak pantas untuk sombong, karena bagaikan setetes air di lautan ketika jika dibandingkan dengan ilmunya Allah yang diberikan kepada semua manusia. Allah berfirman
قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).(QS. Al-Kahf:109)
Ilmu pengetahuan sangatlah penting bagi kehidupan manusia, sehingga siapapun pada dasarnya diwajibkan untuk menuntutnya, terlebih lagi ilmu agama yang bisa jadi menentukan sah tidaknya ibadah seseorang. Dengan ilmu pula kita bisa menentukan dan membedakan antara yang haq dan yang bathil, sehingga setiap langkah kita selalu menuju rel yang diridhoi oleh Allah swt. Ibn Ruslan dalam nadham zubayd mengatakan
وَكُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْـمٍ يَعْمَلُ # أَعْـمَالُهُ مَرْدُوْدَةٌ لاَتُقْـبَلُ
وَكُلُّ مَنْ بِعِلْمِهِ لَمْ يَعْمَلَنْ # مُعَذَّبٌ مْنْ قَبْلِ عُبَّادِ الْوَثَنِ
Setiap yang beramal tana ilmu, maka amalnya ditolak dan tidak diterima olelh Allah swt
Dan setiap orang ‘alim yang tidak mengamalkan ilmunya, maka akan disiksa sebelum para penyembah berhala
Ibnu Ruslan dalam syairnya tersebut menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dari dua segi, yakni segi berusaha mencarinya dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengamalkannya, orang yang berilmu yang tidak mengamalkan ilmunya akan di siksa sebelum kaum penyembah berhala di siksa.
Hadirin sidang jumat rahimakumullah…
Penyakit kronis yang susah diberantas sampai akar-akarnya yang sekarang ini mengglobal di seluruh dunia adalah penyakit praktek korupsi, yang menggejala di mana-mana, dengan berbagai modus dan bentuknya korupsi menimbulkan ketidak adilan dan berakibat penderitaan yang mendalam bagi masyarakat pada umumnya. Ironisnya pelakunya rata-rata bukan orang yang tidak tahu tentang hukum haramnya melakukan tindak korupsi. Semua orang, jika berbicara dengan hati nurani sendiri, pada dasarnya akan menolak tindakan korupsi, termasuk para pelakunya itu sendiri, namun rupanya nafsunya telah membelenggu dirinya hingga tak mampu mengamalkan ilmu yang ada di dalam hatinya.
Korupsi bahkan lebih banyak dilakukan orang orang pintar karena biasanya mereka bunyak banyak cara dan punya banyak kesempatan untuk melakukannya. Faktanya adalah banyak dipersidangan kasus korupsi yang terdakwahnya orang-orang bertitel, seperti itulah gambaran orang berilmu dimana ilmunya tidak memberikan manfaat kepada dirinya apalagi kepada orang lain. Sejatinya ilmu manfaat jimat penangkal korupsi yang terus menggerogoti kekuatan ekonomi bangsa dari dalam, Sebuah penjajahan yang nyata yang harus dilawan degnan segala cara
Hadirin sidang jumat rahimakumullah..
Pada dasarnya mencari ilmu adalah langkah yang ditempuh untuk menggapai ridha Allah, adapaun hal lain yang di dapat karena penguasaan ilmu tidak lain hanya efek samping anugerah Allah, tak patut bagi orang yang belajar memperdalam ilmu pengetahuan untuk niat duniawi apalagi untuk menggapai jabatan tertentu, atau kedudukan tertentu agar bisa berkesempatan untuk mendapatkan sesuatu dari jabatannya tersebut. Dalam kaitannya dengan hal ini Imam Ghazali membagi orang yang mencari ilmu menjadi tiga kelompok, secara ringkas
Pertama: mencari ilmu untuk bekal di akhirat tidak ada lain yang dituju kecuali mencari ridho Allah, ilmu apa saja yang diperdalam, sesungguhnya hanya semata-mata untuk mencari ridho Allah; Kedua, mencari ilmu dengan tujuan untuk mempermudah jalannya menuju kemulyaan di hadapan orang-orang dan tujuan untuk mencari duniawi, serta tidak sadar untuk hal itu, kelompok semacam mini sangat dikhawatirkan bila sampai tutup usia belum taubat memperbaiki niatnya; Ketiga, kelompok orang orang yang mencari ilmu untuk mengumpulkan harta, sombong dan memperbanyak pengikutnya agar dengan ilmu pengetahuan ia dihormati dan disegani, kelompok inilah yang paling hancur derajatnya di mata Allah swt.
Dari penjelasan inilah, marilah kita semua untuk melakukan reformasi moral, semakin tinggi pendidikan kita, semakin naik jabatan kita apapun profesinya, entah itu ustadz, kyai, pejabat, politisi dan sederet profesi lainnya hendaknya semakin tinggi jenjangnya maka semakin sadar untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengingat kehidupan sejati adalah kehidupan ukhrawiy, semakin hebat orangnya harus semakin bertambah pula hidayah yang diberikan oleh Allah kepadanya. Orang yang bertambah ilmunya dan tidak disertai dengan usaha untuk mendapatkan petunjuk dari Allah maka kehidupannya akan semakin jauh dari Allah swt.
مَنِ ازْدَادَ عِلْماً وَلَمْ يَزْدَدْ هُدًى لَمْ يَزْدَدْمِنَ اللهِ إِلاَّ بُعْدًا (الحديث)
Barang siapa yang bertambah ilmunya tapi tidak bertambah hidayahnya, maka semakin jauh dari Allah swt.
Ilmu yang sedikit tapi jika kita mampu untuk mengamalkannya secara maksimal maka ilmu tersebut akan semakin manfaat menumbuhkan kesadaran mendekatkan diri kepada Allah, itulah salah satu indikasi ilmu yang bermanfaat. Sebaliknya, setinggi apapun pengetahuan seseorang jika tidak diamalkan dan tidak mampu menumbuhkan kesadaran untuk mendekatkan diri kepada Allah maka ilmunya akan membahayakan dirinya sendiri. Allah berfirman;
ياأيها الذين أمنوا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَالَاتَفْعَلُوْنَ . كَبُرَمَقْتاً عِنْدَ اللهِ أَنْ تَقُوْلُوأ مَالاَ تَفْعَلُوْنَ (الصَّف : 2-3)
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.
Mudah-mudahan kita bukanlah termasuk golongan orang-orang yang dijauhkan dari hidayahnya Allah swt.. amin ya rabbal alamin.