Pages - Menu

Khutbah Jumat Tentang Musibah Corona Ujian Tuhan Untuk Semua Insan

Jumat kali ini masih dalam suasana pandemi yang tentu saja menelan jutaan manusia terinfeksi tapi juga ratusan ribu orang mati. Musibah ini melahirkan berbagai tafsiran spekulasi, di awal terjadinya pandemi, sebagian ada yang menafsirkan bahwa pademi ini adalah azab dari Allah swt, setelah fakta yang terjadi tidak hanya menimpa negara-negara non-muslim, tafsiran tersebut mulai senyap.

Kemudian adapula yang menafsirkan, pademi ini adalah tentara Allah yang membunuh orang-orang kafir, ternyata tidak hanya non-muslim, bahkan seorang muslim yang baik bahkan dokter juga ada yang menjadi korban.

Atas fenomena-fenomena tersebut, marilah kita renungkan sebuah kisah dari Ibnul Qoayyim al-Jauziyah yang ditulis oleh Abdullah bin Ali al-Ja’itsan dalam kitabnya tuhfatul maridh, 61.

diceritakan bahwa Ibn al-Qayyim mendapat sebuah kisah dari seseorang yang membaca buku sejarah, bahwa pada saat Iskandar Dzulkarnain tengah dalam perjalanan pulang setelah menjelajahi dunia, Iskandar Dzulkarnain sampai pada daerah Babilonia (Irak-sekarang). Ia mengalami sakit yang parah dan ia merasa bahwa, sakitnya adalah sakit yang mendekati kematiannya. Kemudian beliau menulis surat kepada Ibunya, agar apabila benar-benar meninggal tidak memberikan luka kesedihan yang mendalam kepada ibunya, kemdudia dia menulis surat….



Dari kisah tersebut dapat kita simpulkan sementara bahwa, musibah tidak hanya menimpa beberapa orang saja, tetapi menimpa semua orang akan tertimpa musibah, seperti saat ini, semua lini terdampak, tidak hanya sektor kesehatan yang lumpuh tetapi efek dominonya merembet ke sektor lain, termasuk pariwisata, keuangan, perdagangan bahwa sektor pendidikan dan raga olahraga.

Hemat khatib, lebih sepakat dengan definisi secara umum, bahwa musibah adalah sesuatu yang menimpa seseorang dalam hala yang tidak menyenangkan seperti menimpa kepada harta, kesehatan, keluarga dan lain-lain. Musibah tersebut ditimpakan

Sebagaimana dikutip oleh Quraish Shihab dalam Corona Ujian Tuhan, 16. Bahwa sahabat Ali kw. berkata: Musibah yang menimpa orang beriman aalah sebagai ujian, dengan ujian tersebut orang mukmin dapat menguji kesabarannya. Sejalan dengan sabda Rasul saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah 

عن أبى هريرة قال رسول الله صلعم, مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ " رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ , عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ يُوسُفَ , عَنْ مَالِكٍ. " وَمَعْنَى الْحَدِيثِ: أَنَّ مَنْ أَرَادَ اللهُ بِهِ خَيْرًا ابْتَلَاهُ بِالْمَصَائِبِ لِيُثِيبَهُ عَلَيْهَا.
Dari Abu Hurairah ra, Rasul saw bersabda: "apabila Allah menghendaki kebaikan maka menimpa musibah kepadanya dari Allah". 

Kemudian Apabila musibah tersebut menimpa orang-orang yang tidak beriman, maka musibah tersebuat sebagai pelajaran, agar ia kembali kepada jalan kebenaran dan taubat. Musibah juga ditimpakan kepada para Nabi dan Rasul saw, namun musibah tersebut dimaksudkan untuk mengangkat derajatnya sehingga lebih dekat lagi kepada Allah swt. (Quraish Shihab, Coro Ujian Tuhan, 16)

Dengan makna tersebut, kita bisa pahami pandemi saat ini adalah ujian dari Allah, untuk menguji kesabaran kita untuk tetap tinggal di rumah, kecuali hanya dalam hal-hal yang sangat penting. Selain itu kita bisa manfaat sebaik-baiknya untuk menambah kebaikan-kebaiakan di rumah.

Semoga khutbah ini menginspirasi dan menjadi sedikit panduan untuk tetap berada di rumah selama pandemi ini. Apabila memang benar-benar dibutuhkan untuk beraktifitas di rumah maka jangan lupakan protokol kesehatan. Wassalam….