Pages - Menu

Khutbah Jumat Tentang Khusnul Khatimah Harga Mati

Tak lelah ku berbagi di blog khutbah jumat ini, berharap banyak semoga bisa bermanfaat dan bisa mewarnai kehidupan orang banyak yang sedang berlomba-lomba menyambut datangnya ajal dalam keadaan khusnul khatimah. Selama menjelajahi isi blog ini, kritik dan saran membangun sangat kami harapkan. Oiya untuk muqaddimah, do’a dan lain-lain silahkan buat sendiri. Dan barang siapa ingin berbagi khubah silahkan kirim via email: tiarafida@gmail.com

Jamaah jumat rahimakumullah
Dalam sisi kehidupan tersimpan tersimpan pula misteri kematian. Fenomena kematian sangat ditakuti oleh semua orang, karena ‘ia’ akan memiasahkan manusia dari kesenangan suasana dunia dan bendawi. Tentunya semua orang mengingnkan akhir hidup yang baik (khusnul khatimah), karena meninggal dalam keadaan khusnul khotimah meruapakan kemenangan terbesar dalam rangkaian hidup ini. Ibarat lomba lari, kemenangannya bukan ditentukan start atau pertengahan lintasan, tetapai kemenangannya ditentukan siapa yang bisa mencapai garis finish terdaulu dengan baik.

Begitu juga dalam kehidupan, kematian menjadi batas finish hidup akan sangat ditentukan berakhir dengan khusnul khotimah kah? atau justreu sebaliknya mengakhir kehidupan ini dengan garis finish kematian yang buruk (su’ul khatimah).

Hamba Allah yang beriman mesti cerdas menentukan pilihannya, seharusnya memilih khusnul khatimah daripada memilih gemerlapnya dunia. Sesungguhnya setan sangat mengkhawatirkan kepada manusia yang meminta khusnul khatimah daripada meminta dunia dan seisinya. Karena mukmin yang memilih islam ia berakhir masuk surga. Berbeda dengan pilihan dunia, mudah sekali bagi setan untuk menggelincirkannya. jangan pernah terlewatkan sedikitpun meminta kepada Allah di jemput ajal dalam keadaan husnul khatimah.

Datangnya kematian adalah misteri yang belum dan tak akan pernah terpecahkan, karena kematian erat dalam genggaman Allah swt. Dan apapbila kematian datang maka tidak akan bisa ditunda walaupun sesaat. Allah berfirman didalam surat al-A’raf:34

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ.
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.

Jika kita yakin bahwa batas waktu kehidupan atau yang biasa disebut ajal itu misterius dan hanya allah yang menggenggamnya, sedang di sisi lain kita menginginkan hidup berkahir dengan khusnul khatimah maka terus menerus berbuat baik diliputi dengan islam dan taqwa adalah “harga mati” yang tak bisa ditawar lagi. Nabi Ibrahim as kepada keturunannya, yang jika diperluas termasuk kepada kita semua, di dalam al Qur’an surat Al Baqarah: 132
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. : "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

Terus meneruslah berpegang islam diatas pondasi taqwa supaya datang ajal yang tidak bisa diprediksi itu kita berada dalam kondisi bertaqwa kepada Allah swt. Paling tidak itulah alasan mengapa kita harus bertaqwa secara terus menerus.

Hadirin jamaah jumat rahimakumullah
Terakhir yang akan khotib sampaikan pada khutbah jumat kali ini ialah ungkapan seorang salafusholih yang pernah mengatakan: “andaikan aku dijamin oleh Allah ketika melewati pintu rumahku mati syahid, maka ak akan lebih memilih ematian dalam keadaan islam di ddepan pintu kamarku”. Karena kita tidak tahu apa yang terjadi perjalanan antara yang pitu kamar menuju pintu rumah. Wassalam….